Rabu, 21 Juni 2017

Whispering Wall, Tembok yang Berbisik?



Ketika mendengar ada tempat bernama Whispering Wall di dekat Adelaide, pada mulanya aku takut. Syerem ah, mosok tembok bisa berbisik? Ada hantunya kali? Tetapi setelah mendatangi tempat yang dimaksud, ternyata tempat itu merupakan sebuah bendungan. Nah lo, ada yang bunuh diri dengan loncat di bendungan ini kali ya? Terus arwahnya gentayangan dan berbisik-bisik?
Bukan!!!! Ternyata begini sejarahnya teman-teman.

Zita di Whispering Wall
Barossa Reservoir atau lebih terkenal dengan sebutan Whispering Wall, merupakan sebuah bendungan yang berlokasi di Williams Town Australia Selatan, dibangun pada tahun 1899 sampai 1902, dan bertujuan memberi pasokan air ke Gawler dan sekitarnya. Dengan ketinggian 36 meter, bendungan ini merupakan yang tertinggi di Australia.

Lalu, kenapa bendungan ini bisa berbisik? Begini ceritanya.

Pada kedua ujung bendungan yang berjarak 144 meter, ada gambar orang yang sedang mendengarkan seperti ini.


Berdirilah disebelah gambar ini, dan seorang lainnya berdiri di sebelah gambar satunya lagi yang ada di ujung bendungan, kemudian bercakaplah seperti biasa, tanpa perlu berteriak, maka suara orang yang berjarak lebih dari 140 meter di ujung bendungan, akan terdengar dengan jelas, seolah orang itu berdiri tepat didepanmu. Tidak percaya? Buktikan sendiri!!


Berikut keterangan yang dipajang di sebelah Barossa Reservoir.


Kalo kurang jelas tulisannya, ini aku tulis ulang.
Widely known as the “The Whispering Wall”, at the time of its completion in 1902, Barossa Reservoir was not only the first arch dam in South Australia but the highest in Australia. It generated international interest for its bold and visionary design.
The dam has surprising acoustic properties. Sounds at one end of the dam can be heard clearly at the other end. Its curved, slender shape and quiet location induces conditions that contribute to the transmission of sound. Straight line sound waves reflect obliquely off the wall as they travel 140 metres to the other end.

Baca juga :

Selasa, 06 Juni 2017

Wisata Bengkulu dan SumSel, Bukit Kaba dan WaterVang



Kalau di postingan sebelumnya aku sudah membahas tentang tempat-tempat wisata di Kota Bengkulu, sekarang aku bahas ya, beberapa tempat yang agak jauh dari Kota Bengkulu.

Danau Musi
Berada di wilayah Kabupaten Kepahiang, Danau ini merupakan hasil dari pembendungan Sungai Musi yang digunakan untuk PLTA. Air danau ini juga dimanfaatkan penduduk sekitar untuk keramba ikan. Ada jembatan yang sudah banyak berlubang disini yang menarik minatku, tetapi aku tidak berani menyeberanginya, hanya berani beberapa langkah saja, habisnya jembatannya goyang-goyang sih, jadi aku takut kecebur, padahal orang-orang lain dengan santai melewati jembatan ini meski sudah ada tulisan ‘jembatan rusak’ di ujungnya.
 
siapa berani menyeberang jembatan bolong-bolong ini...??
Bukit Kaba – Curup
Bukit yang satu ini masuk ke wilayah Curup yang merupakan ibukota Kabupaten Rejang Lebong. Banyak juga yang menyebut Gunung Kaba karena gunung ini mempunyai kawah yang masih aktif, dengan ketinggian 1.938m. Sayang ketika sampai tempat ini waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Meski ada ojeg motor yang bisa membawaku ke kawah, tapi perjalanan menggunakan ojeg pun akan memakan waktu selama satu jam. Haduh, bakalan kemalaman nih, mana nggak ada lampu di sepanjang jalan, ngeri ah, serem, akhirnya aku harus cukup puas berfoto di pintu masuknya saja.


Padahal kalau melihat foto-foto tentang Bukit Kaba, kawahnya keren lho, dan tangga batu menuju ke puncak juga keren abis.

PLTA Ujan Mas / PLTA Musi
Meski aku belum sempat kesini karena tidak ketemu tempatnya, tapi melihat foto-fotonya di instagram, keren banget nih tempat, asal datangnya di waktu yang tepat, yaitu ketika air melimpah ruah. Beberapa kali aku wisata ke PLTA seperti Jatiluhur, Wadas Lintang, Sempor, dan lain sebagainya di waktu musim kemarau, fotonya kurang keren karena airnya tidak ada.

PLTA Ujan Mas menurut info berada di Kepahiang, tapi sudah aku ubek-ubek itu Kepahiang, tidak ketemu juga. Ketika bertanya pada penduduk setempat malah katanya PLTA ini tidak dibuka untuk umum. *_*

Danau Dendam Tak Sudah
Terletak di Kecamatan Singaran Pati, dengan luas danau 67 hektar.

WaterVang – Lubuk Linggau
Nah, tempat yang satu ini sudah tidak masuk wilayah Provinsi Bengkulu, meski hanya berjarak beberapa menit saja dari perbatasan Provinsi Bengkulu. WaterVang yang merupakan sebuah bendungan buatan Belanda ini masuk ke wilayah Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
 
dibuat tahun 1941


 
mari menyeberang


Baca juga :