Kamis, 20 Oktober 2016

Avalokitesvara di Bintan, Vihara Terbesar se - Asia Tenggara



“Maaf mas, numpang tanya. Kalau Vihara A… vo… loke… ra…”

“Avalokitesvara?” serobot si mas tukang sate dengan cepat, seolah dia mengucapkan kata paling mudah sedunia.

“Iya itu” jawabku malu karena tidak berhasil menyebut nama vihara terkenal itu dengan baik dan benar.

Ketika tiba di Bintan, aku belum punya planning apa-apa. Aku baru googling tempat wisata di Bintan ketika sudah sampai pulau ini. Dan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Bintan adalah Avalokitesvara ini, sebuah vihara yang konon katanya terbesar se-Asia Tenggara.

“Mbaknya tinggal lurus saja, nanti ada bunderan di depan, pilihlah jalan raya Tanjung Pinang – Tanjung Uban. Vihara itu ada di sebelah kiri jalan” jawab si mas penjual sate tempatku bertanya.

Setelah mengucapkan terima kasih, aku kembali memacu kendaraan menuju jalan raya Tanjung Pinang – Tanjung Uban. Sambil berkendara, aku teringat sesuatu. Sebentar, sepertinya aku pernah mendengar nama Avalokitesvara sebelumnya, yaitu ketika aku nonton film Seven Years in Tibet yang dibintangi oleh Brad Pitt yang berperan sebagai Heinrich Harrer. Dalam film based on true story itu, Heinrich berteman dengan Dalai Lama 14 yang dipercaya sebagai reinkarnasi dari Avalokitesvara. Nonton film itu jadi kepengen ke Tibet. Halah. Sekarang ngomongin Bintan dulu, Tibetnya ntar kapan-kapan, semoga suatu hari nanti bisa ke Lhasa yang misterius itu. Amin.

Avalokitesvara di Bintan, merupakan sebuah vihara yang konon katanya terbesar di Asia Tenggara. Letaknya di jalan raya Tanjung Pinang – Tanjung Uban, batu 14 (batu disini maksudnya km 14, kalau menyebutkan alamat di Jawa biasanya menggunakan istilah km, kalau di Bintan biasanya menggunakan istilah batu).

Karena aku belum pernah ke Bintan sama sekali, untuk mencari tempat ini lumayan sulit, padahal letaknya di jalan utama pulau ini. Beberapa kali aku harus bertanya pada penduduk setempat. Karena aku masih kesulitan menyebut kata Avalokitesvara, aku harus nyontek tiap kali bertanya pada orang di pinggir jalan.

Setelah beberapa waktu berputar-putar, akhirnya aku menemukan vihara megah ini. Jika kamu berangkat dari Tanjung Pinang, carilah jalan utama menuju Tanjung Uban. Avalokitesvara terletak di sebelah kiri jalan utama ini.

Vihara Avalokitesvara dibangun oleh sebuah yayasan komunitas Tionghoa di Tanjung Pinang untuk dijadikan sebagai tempat memperdalam ilmu agama bagi para biksu baik yang datang dari daerah lokal maupun dari luar negeri seperti Tiongkok, Singapore, dan Malaysia.



Pintu gerbang yang megah dan menjulang tinggi, menyambut para pengunjung. Sepanjang jalan masuk, terhampar taman yang luas membentang, yang ditumbuhi pohon buah naga. Patung-patung berdiri tegak di sepanjang kanan dan kiri pintu masuk.







Dan di dalam bangunan, tinggi menjulang, ada sebuah patung Dewi Kuan Yin dalam posisi duduk. Tinggi patung ini mencapai 16,8 meter yang terbuat dari tembaga dengan berat 40 ton, dan berlapis emas 22 karat.



Baca juga :

1 komentar: