“Maaf mas, numpang tanya.
Kalau Vihara A… vo… loke… ra…”
“Avalokitesvara?” serobot
si mas tukang sate dengan cepat, seolah dia mengucapkan kata paling mudah
sedunia.
“Iya itu” jawabku malu
karena tidak berhasil menyebut nama vihara terkenal itu dengan baik dan benar.
Ketika tiba di Bintan, aku
belum punya planning apa-apa. Aku baru googling tempat wisata di Bintan ketika
sudah sampai pulau ini. Dan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di
Bintan adalah Avalokitesvara ini, sebuah vihara yang konon katanya terbesar
se-Asia Tenggara.
“Mbaknya tinggal lurus
saja, nanti ada bunderan di depan, pilihlah jalan raya Tanjung Pinang – Tanjung
Uban. Vihara itu ada di sebelah kiri jalan” jawab si mas penjual sate tempatku
bertanya.
Setelah mengucapkan terima
kasih, aku kembali memacu kendaraan menuju jalan raya Tanjung Pinang – Tanjung
Uban. Sambil berkendara, aku teringat sesuatu. Sebentar, sepertinya aku pernah
mendengar nama Avalokitesvara sebelumnya, yaitu ketika aku nonton film Seven
Years in Tibet yang dibintangi oleh Brad Pitt yang berperan sebagai Heinrich
Harrer. Dalam film based on true story itu, Heinrich berteman dengan Dalai Lama
14 yang dipercaya sebagai reinkarnasi dari Avalokitesvara. Nonton film itu jadi
kepengen ke Tibet. Halah. Sekarang ngomongin Bintan dulu, Tibetnya ntar
kapan-kapan, semoga suatu hari nanti bisa ke Lhasa yang misterius itu. Amin.
Avalokitesvara di
Bintan, merupakan sebuah vihara yang konon katanya terbesar di Asia Tenggara.
Letaknya di jalan raya Tanjung Pinang – Tanjung Uban, batu 14 (batu disini
maksudnya km 14, kalau menyebutkan alamat di Jawa biasanya menggunakan istilah
km, kalau di Bintan biasanya menggunakan istilah batu).
Karena aku belum pernah ke
Bintan sama sekali, untuk mencari tempat ini lumayan sulit, padahal letaknya di
jalan utama pulau ini. Beberapa kali aku harus bertanya pada penduduk setempat.
Karena aku masih kesulitan menyebut kata Avalokitesvara, aku harus nyontek tiap
kali bertanya pada orang di pinggir jalan.
Setelah beberapa waktu
berputar-putar, akhirnya aku menemukan vihara megah ini. Jika kamu berangkat
dari Tanjung Pinang, carilah jalan utama menuju Tanjung Uban. Avalokitesvara
terletak di sebelah kiri jalan utama ini.
Vihara Avalokitesvara
dibangun oleh sebuah yayasan komunitas Tionghoa di Tanjung Pinang untuk
dijadikan sebagai tempat memperdalam ilmu agama bagi para biksu baik yang
datang dari daerah lokal maupun dari luar negeri seperti Tiongkok, Singapore,
dan Malaysia.
Pintu gerbang yang megah
dan menjulang tinggi, menyambut para pengunjung. Sepanjang jalan masuk,
terhampar taman yang luas membentang, yang ditumbuhi pohon buah naga.
Patung-patung berdiri tegak di sepanjang kanan dan kiri pintu masuk.
Dan di dalam bangunan,
tinggi menjulang, ada sebuah patung Dewi Kuan Yin dalam posisi duduk. Tinggi
patung ini mencapai 16,8 meter yang terbuat dari tembaga dengan berat 40 ton,
dan berlapis emas 22 karat.
Baca juga :
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus